-->

Imbauan Jokowi terkait Covid-19, dari Kerja dari Rumah hingga Ingatkan Social Distancing

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali berbicara terkait Covid-19. Salah satunya adalah Jokowi mengeluarkan kebijakan bagi masyarakat untuk bekerja di rumah.

Hal tersebut dilakukan Jokowi untuk meminimalisir pencegahan penyebaran Covid-19.

"Untuk mengatasi penyebaran Covid-19 membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa, sebagian ASN bisa kerja dari rumah dengan online dan mengutamakan pelayanan prima dari masyakarat," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu, 15 Maret 2020.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengaku telah meminta para menterinya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Pemeriksaan ini mengingat Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang telah dinyatakan positif virus corona Covid-19.

Berikut sejumlah pernyataan terbaru yang disampaikan Presiden Jokowi terkait pencegahan penyebaran virus corona dihimpun Liputan6.com:

 

Minta Bekerja, Belajar, dan Beribadah di Rumah

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait bergabungnya Partai Amanat Nasional dengan pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/9/2015).(Liputan6.com/Faizal Fanani)
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait bergabungnya Partai Amanat Nasional dengan pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/9/2015).(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah terus berupaya mengambil langkah-langkah menekan sebaran virus corona Covid-19. Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan bagi masyarakat untuk bekerja di rumah.

"Untuk mengatasi penyebaran Covid-19 membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa, sebagian ASN bisa kerja dari rumah dengan online dan mengutamakan pelayanan prima dari masyakarat," kata Jokowi, Minggu, 15 Maret 2020.

Selain itu, segala kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat banyak diminta untuk ditunda, serta meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit umum daerah setempat.

"Menunda kegiatan yang melibatkan peserta yang banyak orang dan meningkatkan pelayanan pengetesan Covid-19 dan meningkatkan pengobatan dengan menggunakan RSUD dan RS swasta serta lembaga riset dan pendidikan tinggi yang direkomendasikan kementerian kesehatan," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi pun meminta seluruh rakyat Indonesia tetap tenang dan tidak panik serta tetap produktif.

"Saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah inilah saatnya bekerja bersama-sama saling tolong menolong dan bersatu padu, gotong royong, kita ingin ini menjadi gerakan masyrakat agar masalah Covid-19 ini tertangani dengan maksimal," tegas Jokowi.

 

Jokowi dan Semua Menteri Cek Kesehatan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyaksikan petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Proses sterilisasi ini dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyaksikan petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Proses sterilisasi ini dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jokowi juga telah meminta para menterinya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Hal ini dilakukan usai Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan positif corona.

"Pagi ini telah dilakukan pengetesan (virus corona) untuk para menteri. Hasilnya ditanyakan ke Menteri Kesehatan," kata Jokowi.

Budi Karya dikonfirmasi menjadi pasien ke-76 virus corona. Budi Karya saat ini masih diisolasi dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.

"Pak menteri masih di rumah sakit, di ruang isolasi," ucapnya.

Tak hanya para menteri, Jokowi juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan terkait virus corona Covid-19.

"Semua (diperiksa), (Saya) sore ini," ucap Jokowi.

 

Pastikan Anggaran Penanganan Covid-19 Memadai

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) mendengarkan penjelasan saat meninjau proses pembersihan atau sterilisasi dengan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Proses sterilisasi dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) mendengarkan penjelasan saat meninjau proses pembersihan atau sterilisasi dengan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Proses sterilisasi dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Jokowi menyatakan, pihaknya sudah memberikan dukungan anggaran yang memadai untuk penggulangan virus corona secara efektif dan efisien.

"Merujuk UU 24/2007 penanggulangan bencana memungkinan pemerintah dan pemda memprioritaskan anggaran dengan cepat," ujar Jokowi.

Selain itu, kata Jokowi. Menkeu mengeluarkan peraturan penyediaan anggaran yang diperlukan seluruh kementerian lembaga dan gugus tugas percepatan, peraturan ini memberikan landasan hukum agar pihak yang relevan dapat mengajukan dan menggunakan angagaran untuk Covid 19

Diakui Jokowi, dampak pandemik Covid 19 memperlambat ekonomi dunia secara signifikan dan masif termasuk indonesia.

Untuk itu pemerintah terus mengatasi dengan memastikan bahan kebutuhan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Pemerintah memberikan insentif kebijakan ekonomi sebagaimana diumumkan Menko dan jajaran menteri perekonomian agar berjalan seperti biasa," ujarnya.

Jokowi juga minta kepala daerah mendukung kebijakan ini dan memberikan kebijakan yang memadai untuk penanganan virus corona

"Saya dan jajaran kabinet bekerja keras dan meminimalkan terhadap ekonomi indonesia," pungkas Jokowi.

 

Minta Kepala Daerah Tentukan Status Darurat Bencana

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana kembali menjenguk Kahiyang Ayu yang melahirkan bayi perempuan di rumah sakit. (Merdeka.com/ Ahda Bayhaqi)
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana kembali menjenguk Kahiyang Ayu yang melahirkan bayi perempuan di rumah sakit. (Merdeka.com/ Ahda Bayhaqi)

Menurut Jokowi, dirinya menyerahkan status darurat di daerahnya kepada kepala daerah. Pasalnya, Jokowi menilai tingkat penyebaran virus corona Covid-19 derajatnya bervariasi di setiap daerah.

"Saya minta kepada seluruh gubernur, kepada seluruh bupati, kepada seluruh walikota untuk terus memonitor kondisi daerah dan terus berkonsultasi dengan pakar untuk menelaah siatusi yang ada," kata Jokowi.

Kendati begitu, para kepala tetap diminta untuk berkoordinasi ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menentukannya.

Jokowi sendiri telah menunjuk Kepala BNPB Letjen Doni Monardi sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Kemudian juga terus berkonsultasi dengan BNPB untuk menentukan status daerahnya, siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana nonalam," ujar Jokowi.

Berdasarkan status kedaruratan daerah, pemerintah daerah akan dibantu oleh pihak TNI-Polri serta mendapat dukungan dari pemerintah pusat dalam mengatasi penyebaran dan dampak Covid-19. Dengan begitu, maka dapat ditangani secara efektif.

 

Pastikan Kinerja Kabinet Tetap Maksimal

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jokowi menegaskan, kinerja para menteri kabinet tetap maksimal, meski salah satu menteri telah dinyatakan positif virus corona Covid-19. Dia memastikan langkah-langkah antisipatif telah dilakukan.

"Saya yakin bahwa para menteri tetap bekerja penuh seperti biasa. Bahkan hari-hari ini para menteri bekerja lebih keras walau dilakukan secara online untuk mengatasi isu kesehatan dan mengatasi dampak ekonomi," kata Jokowi.

Jokowi mengaku dirinya dan para menteri di kabinet telah bekerja keras meminimalkan dampak penyebaran corona di Indonesia, khususnya di sektor ekonomi. Dia pun meminta agar seluruh masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

"Kepada seluruh rakyat Indonesia, saya harap tenang tidak panik tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran COVID-19 ini bisa kita hambat dan kita setop," ujar dia.

 

Minta Pelayanan Tes Kesehatan Covid-19 Ditingkatkan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) mendengarkan penjelasan saat meninjau proses pembersihan atau sterilisasi dengan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Proses sterilisasi dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) mendengarkan penjelasan saat meninjau proses pembersihan atau sterilisasi dengan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Proses sterilisasi dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jokowi meminta agar rumah sakit meningkatkan pelayanan tes kesehatan virus Corona (Covid-19). Pasalnya, saat ini total ada 117 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Dengan jumlah itu, maka kemungkinan pihak yang pernah berkontak dengan pasien positif juga semakin banyak.

Jokowi juga memerintahkan agar mengoptimalkan kemampuam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

"Meningkatkan pelayanan pengetesan Covid-19 dan meningkatkan pengobatan dengan menggunakan kemampuan RSUD," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta pemerintah daerah bekerja sama dengan RS swasta dan lembaga riset dan pendidikan tinggi yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan dalam menangani virus Corona.

 

Ingatkan Pentingnya Social Distancing

Presiden Jokowi meresmikan Pasar Klewer Solo
Presiden Jokowi meresmikan Pasar Klewer Solo

Jokowi kemudian menyebut, langkah social distancing atau menjaga jarak antar satu dengan yang lain menjadi hal paling penting dilakukan dalam situasi mewabahnya virus corona Covid-19.

"Yang paling penting social distancing, bagaimana kita menjaga jarak," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, dengan kondisi seperti saat ini demi mencegah penyebaran virus corona Covid-19, maka sudah saatnya bekerja dari rumah, belajar dari rumah, serta beribadah di rumah.

"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah di rumah," ucapnya.

Dia juga mengajak seluruh rakyat bekerja sama, saling tolong menolong, bersatu padu, dan bergotong-royong menangani virus corona Covid-19.

"Kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat, agar masalah Covid-19, tertangani dengan maksimal," kata Jokowi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


0 Response to "Imbauan Jokowi terkait Covid-19, dari Kerja dari Rumah hingga Ingatkan Social Distancing"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel