Menelusuri Lima Makam Bersejarah di Surabaya (I)
Liputan6.com, Jakarta - Surabaya merupakan kota penting dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa lantaran posisi geografisnya yang strategis.
Selain itu, Surabaya juga berdekatan dengan pusat kerajaan Majapahit yang merupakan sentra pemerintahan penting sebelum masa kemerdekaan Indonesia.
Tokoh penting dalam penyebaran Islam di tanah Jawa adalah Sunan Ampel yang berkiprah di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Dari keturunannya, muncul sejumlah tokoh lain yang menyebarkan dakwan Islam di sejumlah wilayah lain.
"Sunan Ampel yang makamnya terletak di kampung Ampel, kota Surabaya adalah anggota dewan Wali Songo tertua yang memiliki peranan besar dalam pengembangan dakwah Islam di Jawa dan tempat lain di Nusantara,” tulis Agus Sunyoto dalam Atlas Walisongo.
Menurut Agus Sunyoto, dengan cara menikahkan juru dakwah Islam dengan putri-putri penguasa bawahan Majapahit, Sunan Ampel membentuk keluarga-keluarga muslim dalam suatu jaringan kekerabatan yang menjadi cikal-bakal dakwah Islam di berbagai daerah.
Mengingat posisi geografis tersebut, banyak tokoh Islam lain yang menyebarkan dakwahnya di Kota Surabaya. Mulai dari tokoh Makam Kyai Al-Habib hingga sunan Bungkul.
Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari perjalanan dakwah mereka. Untuk lebih dekat para tokoh tersebut, Instagram resmi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya @surabayasparkling mengunggah tokoh-tokoh tersebut dalam unggahannya.
Sebagian tempat telah dipugar dan menjadi cagar budaya Surabaya. Berikut deretan makam tokoh penyebar agama Islam di Surabaya dan tokoh di masa lalu yang bisa dikunjungi:
Makam Kyai Al-Habib
1. Makam Kyai Al-Habib
Makam Kyai Al-Habib berada di Jalan Ampel Gubah Kidul No. 21, Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.
Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi lahir di Kota Khola’ Rasyid, Hadramaut, Yaman pada 1265 H. Beliau adalah seorang pendakwah yang dikenal memiliki akhlak serta budi pekerti yang luhur.
2. Makam Kyai Sedo Masjid
Makam Kyai Sedo berada di Jalan Kawatan VIII No.12, Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.
Kyai Sedo Masjid yang memiliki nama asli Pengarean Pekik adalah anak dari Raja Tegal Arum/Panji Joyolengkoro. Beliau dikirim untuk menyelesaikan perang di wialayah Bran Wetan terutama Surabaya.
3. Makam Sunan Bungkul
Makam Sunan Bungkul berada di Kompleks Makam Bungkul , Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
Sunan Bungkul yang bernama asli Ki Ageng Supo atau Mpu Supo adalah seorang bagnsawan di zaman Majapahit. Beliau menggunakan nama Ki Ageng Masmudin setelah memeluk Islam dan mensyiarkan agama Islam di akhir kejayaan Majapahit pada abad ke-17.
4. Makam Sawunggaling
Makam Sawunggaling berada di Jalan Lidah Wetan Gang III, Kompleks Masjid Al-Kubro, Kota Surabaya.
Sewunggaling adalah putra dari Jayenggoro dan Dewi Sangkrah. Tinggal bersama ibunya di Kampung Lidah Donowati (kini Lidah Wetan) dengan nama kecil Jaka Berek.
5. Makam Bupati Surabaya
Makam Bupati Surabaya berada di Jalan Bibis Pesarean, Pabean Cantikan, Bongkaran, Kecamatan. Pabean Cantian, Kota Surabaya.
Kromodjayan Kanoman adalah makam keluarga Bupati Surabaya, baik Kasepuhan maupun Kanoman yang pernah memerintah di Kota Surabaya yang merupakan Leluhur Dermoyudho.
0 Response to "Menelusuri Lima Makam Bersejarah di Surabaya (I)"
Post a Comment