-->

LIPI Curiga Ada Agenda Tertentu dalam Revis UU KPK

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Moch Nurhasim mencurigai adanya agenda tertentu terkait inisiasi revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) oleh DPR.

"Ada semacam agenda politik besar sebagai transaksi di antara kedua kubu (pemerintah dan DPR) untuk suatu capaian tertentu," kata Nurhasim di Gedung LIPI, Jakarta Selatan, Selasa 10 September 2019.

Kecurigaannya didasari oleh keseragaman argumentasi antara DPR dan Istana atau pemerintah ihwal dukungan terhadap revisi UU KPK. Menurut Nurhasim, keduanya berdalih bahwa revisi UU KPK tersebut merupakan bentuk penguatan lembaga antikorupsi.

Padahal, menurutnya, secara jelas revisi itu hendak mendisfungsikan KPK. "Kami tidak habis pikir gimana logikanya kalau usulan UU Nomor 30 Tahun 2002 itu memperkuat KPK apabila minimal 10 substansinya (10 poin dalam revisi UU KPK) itu memperlemah KPK," tegasnya.

"Apakah ini yg disebut politik kartel seperti tadi yang disampaikan Prof Haris," imbuh Nurhasim.

Baca Juga

 

Desak Presiden Bersikap

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyapa para tokoh Papua saat mengadakan pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Jokowi mengundang 61 tokoh asal Papua dan Papua Barat untuk membicarakan masalah percepatan kesejahteraan di Tanah Papua. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nurhasim mendesak Presiden Joko Widodo atau Jikowi segera bersikap dalam masalah ini. Menurutnya, jika presiden terus diam, maka prasangka publik terhadap pemerintahan yang ia pimpin akan semakin buruk.

"Presiden segera mengambil suatu posisi. Posisinya ada di mana, apakah posisinya mendukung, menolak ataukah posisinya diam saja dan diserahkan sepenuhnya pada kekuatan-kekuatan politik di parlemen," tanya Nurhasim.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Related Posts

0 Response to "LIPI Curiga Ada Agenda Tertentu dalam Revis UU KPK"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel