Ragam Cara China Pulihkan Kembali Tempat Wisata Usai Serangan Wabah Corona Mereda
Liputan6.com, Jakarta - Tak seperti wilayah lain yang masih berjibaku mengatasi wabah virus corona COVID-19, China sepertinya mulai bisa mengatasi pandemi itu. Indikasinya, sejumlah destinasi wisata di berbagai kota mulai dibuka, termasuk di Hubei, provinsi yang menjadi pusat penyebaran virus tersebut.
Dikutip dari South China Morning Post, Sabtu, 14 Maret 2020, pemerintah Shanghai mengumumkan pembukaan kembali nyaris seluruh taman dan sejumlah destinasi wisata populer, termasuk Chenzan Botanical Garden dan Kebun Binatang Shanghai, mulai Jumat, 13 Maret 2020.
Meski begitu, ancaman infeksi virus corona dan transmisi antar-manusia masih membayangi sehingga para pengunjung diminta melewati pengecekan suhu tubuh di pintu masuk. Mereka juga diminta menggunakan masker selama beraktivitas di dalamnya.
Di sisi lain, pengelola taman hiburan diminta untuk membatasi jumlah pengunjung untuk mencegah terlalu sesak. Mereka pun diperintahkan untuk mempersingkat waktu operasional.
Beberapa museum di kota itu juga dibuka kembali dengan syarat dan ketentuan yang sama. Semua pengunjung juga wajib membuat reservasi online, melewati tes pengecekan suhu di pintu masuk, dan hanya boleh menikmati museum selama dua jam saja.
Setiap harinya, pengunjung Museum Shanghai dibatasi hanya 2.000 orang, Museum Sejarah hanya 3.000 orang, dan Museum Seni China hanya 5.000 orang.
Selain museum, tempat olahraga luar ruang juga diizinkan untuk dibuka kembali. Namun, kolam renang indoor, gym, dan tempat yoga harus tetap ditutup. Pemerintah juga menyatakan seluruh kompetisi olahraga tetap ditiadakan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Dukungan bagi Restoran
Sementara, otoritas Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, mengatakan mereka berencana membagikan voucher dan kupon yang bernilai 318 juta yuan atau sekitar Rp665 miliar untuk menstimulasi konsumen berbelanja. Kupon tersebut bisa dipakai di restoran, pusat perbelanjaan, tempat olahraga, dan traveling.
Namun, pemerintah baru akan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang cara mendapatkannya kemudian.
Langkah yang sama dilakukan oleh pegawai negeri di Distrik Qinhuai. Mereka diperintahkan untuk memberikan contoh bagi masyarakat dengan membelanjakan minimal 100 yuan setiap kali mengunjungi toko atau restoran. Hal itu untuk membantu kalangan usaha melalui waktu yang sulit.
Media setempat bahkan mempublikasi foto Zhang Jinghua, Sekretaris Partai Komunis tingkat Kotamadya, yang sedang makan di sebuah restoran di Kuil Confusius, salah satu tempat wisata populer di sana.
Sementara, Komisi Kesehatan Nasional menyatakan pada Kamis, 12 Maret 2020, wabah sudah melewati puncaknya. Pernyataan itu didukung oleh jumlah pasien yang dilaporkan.
Hingga Jumat, 13 Maret 2020, otoritas China daratan melaporkan hanya 11 pasien terinfeksi COVID-19, empat di antaranya berada di Hubei. Sisanya yang terdiri dari empat di Shanghai, satu di Beijing, dan dua di Provinsi Gansu, seluruhnya disebut sebagai imported case, yakni pengunjung dari Italia, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.
0 Response to "Ragam Cara China Pulihkan Kembali Tempat Wisata Usai Serangan Wabah Corona Mereda"
Post a Comment